Hidup Penuh Manfaat
Setiap orang memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Terutama bagi
seorang muslim, pasti visi dan misi hidup yang dijalankan harus berpegang teguh
pada Al-Quran dan Hadis. Bagi seorang muslim sejati, kampung akhirat menjadi
orientasi terbesar dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidup. Untuk menuju
kampung akhirat diperlukan perbekalan yang tidak sedikit. Harus ada banyak dan
lebih banyak lagi amal soleh dan kebaikan yang dilakukan.
Allah
berfirman dalam Surat Ar Rahman ayat 60:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS Ar Rahman:60)
Selain itu firman Allah dalam Surat Al Isra ayat 7
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri
kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)
Allah telah
menjanjikan kebaikan niscaya akan diterima oleh seorang muslim jika ia
melakukan kebaikan. Kebaikan dilakukan untuk diri sendiri ataupun kebaikan
terhadap orang lain.
Dalam sebuah
hadis yang dihasankan oleh Syeikh al Albani, dari Ibnu Umar bahwa:
Seorang
lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,
”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang
paling dicintai Allah swt?”
Rasulullah
saw menjawab,
”Orang yang
paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia
dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam
diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau
engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya
aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih
aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu
bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi
kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk
melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu
keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan
kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR.
Thabrani)
Dari hadis
diatas kita dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi orang yang bermanfaat
menurut Allah adalah orang yang bermanfaat untuk sesama manusia serta
memberikan pertolongan kepada sesama manusia yang mengalami kesulitan.
Komentar
Posting Komentar