Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Pengungkapan Murabahah Pada Perbankan Syariah di Indonesia

Perbankan Syariah kita Peranan bank syari’ah umunya sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai perantara antara unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan pembiayaan. Dengan peranan perbankan, termasuk juga perbankan syari’ah, kelebihan dana tersebut dapat didistribusikan kepada pihak yang memerlukan pembiayaan dengan tujuan memperoleh kemanfaatan bagi kedua belah pihak. Secara eksplisit konsep bagi hasillah yang benar-benar mewakili konsep islam dalam perbankan, karena selain ia bisa mengerakkan sektor rill secara berimbang, ia juga berindikasi jangka panjang sehingga akan mempunyai kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Jadi berdasarkan pengertian diatas idealnya bank syariah adalah bank bagi hasil yang mengedepankan konsep   loss and profit sharing dalam pegembangan produknya. Dan dalam pengembangannya bank syariah menggunakan konsep mua’malah islamiyah ala indonesia yang diijtihadkan MUI (Majelis Ulama’ Indon

Guardian Of Value Harapan Negeri : Melawan Individualitas

Individualitas yang menggelora Globalisasi, sebuah serangan yang tak bisa dihalau oleh semua negara di dunia.. Nampaknya tidak dapat dianggap masalah sepele Mungkin begitu banyak orang yang menganggap globalisasi sebagai angin lalu saja. Efek globalisasi tidak kecil. Banyak kalangan yang menuai keuntungan berlimpah dari membumingnya virus globalisasi. Tak dipungkiri virus ini sudah menyengat tubuh rakyat. Fenomena yang sudah lama terjadi dalam realita kehidupan masyarakat Indonesia adalah mereka yang menyambut hangat globalisasi dan mempunyai paradigma yang berbeda dengan nilai-nilai luhur bangsa. Mereka berkaca dari tren yang kini sedang membabibuta yaitu tren budaya barat yang mengagungkan tradisi konsumtif, mengidolakan kenikmatan duniawi, dan berfaham sekuler. Tren budaya barat yang mengapresiasi pada kesenangan duniawi semata nampaknya tidak cocok diaplikasikan di Indonesia yang berideologi Pancasila. Kalangan masyarakat yang memaksakan kehendak untuk meniru tingkah pol

Optimalisasi Kontribusi Industri Kelapa sawit Indonesia

Indonesia, Penghasil Kelapa Sawit Terbesar Di Dunia             Terletak di wilayah tropis nyatanya memberikan keuntungan tersendiri bagi negeri kita. Begitu banyak spesies tanaman yang mampu tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi manusia-manusianya. Salah satunya adalah kelapa sawit, tanaman yang kini menyumbang devisa yang tidak sedikit. Kelapa sawit merupakan tanaman yang dibawa oleh penjajah pada tahun 1800-an. Jika sebelum perang dunia kedua Sumatra dan Aceh adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Maka setelah perang dunia kedua posisi ini direbut oleh Malaysia berkat kemajuan Malaysia mengelola perkebunan sawit secara efisien dan didukung oleh penelitian dan pengembangan teknologi yang lebih mumpuni. Pada awal tahun 1980-an   kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq) mulai menjadi tanaman primadona dan imbasnya yaitu adanya perluasan lahan yang pesat untuk membuka perkebunan untuk tanaman ini. Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti s

Renungan Untuk Koruptor

Menguak arti korupsi Korupsi (corrumpere) berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Transparancy International mengatakan bahwa¸ korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tak wajar dan ilegal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Korupsi terjadi karena adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat. Praktik korupsi rentan terjadi oleh para pemegang kekuasaan. Hal ini seirama dengan pepatah “Power tends to coprrupt”. Dengan adanya power, seseorang lebih mudah terjangkiti penyakit korupsi, penyakit ini bisa ditularkan secara top-down maupun bottom-up. Gejala top down berasal dari pemegang kekuasaan itu sendiri, gejala ini lebih mudah dalam penularannya,contohnya indikasi korupsi terjadi dalam upaya memperoleh dan menggunakan fasi

Seribu Kata tentang Masyarakat Adat

Seribu Kata tentang Masyarakat Adat Indonesia. Sebuah negara kaya,negara paling beragam di dunia. Dengan 17,000 lebih pulau, 600 bahasa, dan 350 etnik yang dimilikinya. Beragam adat, suku, dan budaya menegaskan negeri ini berbhineka. Negeri ini bagai pecahan piring yang berserak karena negeri adalah kepulauan terbesar di dunia. Yang direkatkan dengan lautan dan diikatkan dengan rasa untuk bertunggal ika. Keragaman komunitas adat menjadi salah satu aset bangsa ini sebagai bangsa multibudaya. Sebut saja Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau, Dayak, Kanekes, Dani, Lindu, To Kajang atau masih banyak lainnya. Masyarakat adat itulah sebutan mereka. Lantas,seperti apa eksistensi masyarakat adat di Indonesia. Bukankah masyarakat adat kerap diidentifikasi sebagai masyakat minoritas yang masih merasakan marginalisasi dalam hal ekonomi, politik, pembangunan dan lainnya. Sebelumnya masyarakat adat sering disebut sebagai masyarakat terasing, suku terpencil, peladang liar, peladang berpindah ba

Semangat Intelektual, Modal Penting World Class University

Semangat Intelektual, Modal Penting World Class University Ringkasan    Era globalisasi ternyata tak hanya berimbas pada bidang perekonomian dan teknologi semata. Namun dunia pendidikan juga merasakan efeknya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat menyebabkan pencetusan world class university yang bertujuan agar perguruan tinggi di dunia saling bersaing dalam hal kualitas pendidikan. Predikat world class university hanya akan diberikan pada perguruan tinggi yang mumpuni dalam berbagi hal, diantaranya dari segi kualitas mahasiswa. Di kampus yang bertaraf world class university kegairahan intelektual tercipta secara elegan dan sistematis didalamnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pilar kokoh kekuatan mahasiswa untuk mewujudkan kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan. World Class University             Di era globalisasi, dimana batas-batas dunia bisa dikatakan kabur perpindahan manusia dari satu negara ke negara lain dianggap biasa dan merupakan kebutuh

Melaksanakan Birrul Walidain

Mengabdi kepada orang tua merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh seorang muslim. Berikut ini beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk memuliakan orang tua kita semasa mereka hidup dan setelah meninggal. Semasa Mereka Masih Hidup           1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah Sa’ad bin Abi Waqas – semoga Allah merahmatinya –  menerapkan bagaiman konteks Birrul Walidain mempertahankan keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Saat ibunya mengetahui bahwa Sa’ad memeluk agama Islam, ibunya mempengaruhi dia agar keluar dari Islam sedangkan Sa’ad terkenal sebagai anak muda yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Ibunya sampai mengancam kalau Sa’ad tidak keluar dari Islam maka ia tidak akan makan dan minum sampai mati. Dengan kata-kata yang lembut Sa’ad merayu ibunya “ Jangan kau lakukan hal itu wahai Ibunda, tetapi saya tidak akan meninggalkan agama ini walau apapun gantinya atau risikonya”. Sehubungan dengan peristiwa itu, Allah menurunkan ayat: